DAILYVOX.ID, Bandung – Beberapa tahun terakhir ini, guru khususnya yang ada di sekolah disibukan dengan tugas pribadi yang ada di setiap sekolah, dan ini merupakan hal yang wajib dilakukan karena berdampak dengan tunjangan atau penghasilan guru tersebut.
Bahwa hal demikian sudah pasti akan mempengaruhi dari kualitas pendidikan terhadap siswa.
Melihat hal tersebut, Ketua Umum Lembaga Bantuan Pemantau Pendidikan (LBP2) Asep B Kurnia atau biasa disapa Aa Maung menilai, pihaknya cukup khawatir dengan terlalu banyaknya tugas pribadi yang harus diselesaikan, jadi akan mengurangi kualitas mengajar kepada siswa di kelas.
“Karena para guru akan lebih fokus dulu mengerjakan tugas pribadi karena erat kaitannya dengan tunjangan atau penghasilan, atau bahkan mungkin karena takut dengan sanksi (hukuman disiplin), ujar Aa Maung, melalui siaran persnya, Sabtu (12/11/2022).
Dia menambahkan, mungkin tujuan pemerintah sangat baik, tetapi harus dipikirkan lebih lanjut dampak yang akan terjadi, terutama untuk kemajuan pendidikan yang ada di negara Indonesia ini.
“Teralu banyak aplikasi yang dibebani setiap hari kepada guru PNS yang wajib dilakukan, ini akan menyita waktu dimana mereka tidak akan lagi fokus mengajar kepada siswa, bahkan mungkin saja kesempatan atau waktu dengan keluarga akan tersita, sehingga para guru tidak berpikir untuk berinovasi melakukan terobosan-terobosan guna memajukan pendidikan,” imbuhnya.
Untuk itu, Aa Maung menyarankan agar pemerintah berpikir kembali plus minusnya, dan lebih baik dikurangi atau dihentikan.
“Untuk mengejar target dan memberikan tunjangan kinerja kepada guru itu sendiri, saya rasa bisa dilakukan dengan hal lain, atau bisa saja dilakukan oleh pimpinan atau atasan langsung yang menilai,” tambah Aa Maung.
Dia berharap, biarkan guru lebih fokus dengan mengajar kepada siswa, bukan fokus dan sibuk mengerjakan aplikasi yang harus diselesaikan setiap harinya. (*)
Komentar