DAILYVOX.ID, Bandung – Sebanyak 576 siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 Kota Bandung, kelas X (sepuluh) mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di lingkungan sekolahnya, di Jalan Bojong Koneng, Kamis (20/7/2023). MPLS ini dilaksanakan pada Senin (17/7/2023) lalu.
Pada Kamis ini, seluruh siswa-siswi ini diperkenalkan jurusan yang akan mereka ambil nantinya. Ada 6 jurusan di SMKN 5 Bandung, Teknik Geomatika, Desain Pemodelan Informasi Bangunan, Teknik Kontruksi dan Perumahan, Analis Kimia, Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dan Produksi Film.
“Alhamdulillah yang paling banyak diminati oleh siswa-siswi ini TKJ. Kami (SMKN 5 Bandung) membutuhkan hanya 106 siswa-siswi yang kuota tahap 2, pendaftarnya 400-an lebih siswa-siswi. Sementara tahap 1 pendaftarnya 800-an, kuotanya cuma 474-an,” ujar Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kesiswaan SMKN 5 Bandung Kiki Rachmat Nugraha.
Dia mengatakan, tujuan dari MPLS ini untuk mengenalkan kepada siswa-siswi tersebut bahwa SMKN 5 Bandung memiliki sebanyak 6 jurusan. Misalnya, apa saja sih bisa dipelajari, dikuasi, alat-alat yang mereka temui, karena siswa-siswi tersebut belum paham.
“Jadi mereka itu belum tahu dan belum paham jurusan itu seperti apa, mereka datang ke sini kan hanya berdasarkan informasi, misalnya jurusan Geomatika, tapi kan mereka belum tahu Geomatika itu seperti apa, karena kan waktu SMP-nya juga tidak tahu, makanya kita di sini masa perkenalan itu memperkenalkan kehidupan di SMK itu seperti apa, khususnya di SMKN 5 Bandung,” papar Kiki.
Dia menambahkan, untuk setiap peralatan di setiap jurusan, pihak sekolah juga sudah melengkapi setiap jurusannya, hanya saja khusus untuk jurusan Analis Kimia ada beberapa alat yang belum lengkap.
“Karena harganya cukup tinggi juga. Kalau yang lain sudah cukup lah,” ucapnya.
Sebagai Wakasek Kesiswaan SMKN 5 Bandung, dirinya berharap, bahwa siswa-siswi tersebut masuk ke SMKN 5 Bandung, mereka ada keinginan untuk maju, ikuti saja tata tertib, ikuti kata hati bahwa mereka itu datang ke sini tujuannya untuk belajar.
Sebab, lanjut dia, sekolah di SMK, prinsipnya bukan mencari orang pintar, tapi bagaimana mendidik mereka mempunyai kepribadian, mau tidak mau yang namanya SMK itu berhubungan dengan dunia kerja, sedangkan dunia kerja rata-rata yang pertama dinilai itu atitude.
“Mudah-mudahan dengan MPLS ini, proses pembelajaran kita bisa membina, membangun mendidik mereka menjadi siswa-siswi yang memiliki kepribadian yang baik,” tambahnya. (*)
Komentar