DAILYVOX.ID – Menurut data International Coffee Organization (ICO), konsumsi kopi di Indonesia mencapai 5 juta kantong berukuran 60 kilogram pada periode 2020/2021. Hal itu menjadikan kopi minuman paling populer di Indonesia. Minum kopi juga banyak memiliki berbagai manfaat kesehatan. Tetapi apakah dengan mengkonsumsi kopi bisa membuatmu berumur panjang?
Banyak penelitian besar menunjukkan bahwa senyawa aktif biologis kopi, termasuk kafein, dapat membantu menjaga peradangan, kondisi kesehatan kronis dan bahkan kanker tertentu. Tetapi karena korelasi tidak sama dengan sebab-akibat, masih belum ada cukup bukti untuk secara definitif mengatakan bahwa minum minuman pagi akan menghasilkan umur yang lebih panjang.
Dr. Chip Lavie, direktur medis rehabilitasi jantung dan kardiologi preventif di John Ochsner Institut Jantung dan Vaskular di New Orleans menjelaskan tidak ada data yang cukup kuat untuk merekomendasikan orang untuk minum lebih banyak kopi.
“Karena datanya berasal dari studi retrospektif dan bukan uji coba acak,” jelas Chip Lavie dilansir dari Live Science.
Menurut sebuah studi 2018 yang diterbitkan dalam jurnal “Progress in Cardiovascular Diseases”, ada lebih dari 1.000 senyawa biologis aktif dalam kopi. Salah satu komponen utama, yang disebut asam klorogenat meningkatkan metabolisme glukosa dan sensitivitas insulin. Ini berarti meningkatkan kemampuan tubuh untuk memproses gula. Sensitivitas insulin mengacu pada seberapa sensitif sel-sel tubuh dalam menanggapi insulin. Sensitivitas insulin yang tinggi memungkinkan sel-sel tubuh untuk menggunakan glukosa darah lebih efektif, dengankata lain dapat mengurangi gula darah.
Mengurangi Risiko Diabetes
Tinjauan sistematis 2019 dalam “Journal of Traditional and Complementary Medicine” telah menunjukkan bahwa efek ini mengurangi risiko diabetes tipe 2. Sebuah tinjauan sistematis dari sembilan studi menemukan bahwa orang yang minum lebih dari enam cangkir kopi per hari memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang minum kurang dari dua cangkir.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan “Pharmacognosy Review”, Senyawa seperti melanoid, kina, lignan dan trigonelin memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan, yang berarti mereka mencegah atau memperlambat kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas (molekul tidak stabil yang diproduksi oleh tubuh saat memproses makanan dan bereaksi terhadap polutan dan racun lingkungan). Radikal bebas sendiri dapat menyebabkan peradangan dan berkontribusi pada berbagai penyakit, termasuk penyakit kardiovaskular dan inflamasi, katarak, dan kanker.
Komentar