DAILYVOX.ID, Bandung – Pasca gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada 21 November 2022 dengan magnitude 5,6, meluluh lantahkan ribuan rumah rusak, fasilitas umum dan juga ribuan warga yang terdampak.
Melihat hal tersebut, Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) berinisiatif turun secara langsung akibat pasca kejadian gempa tersebut.
Kepala Perwakilan IZI Jawa Barat Dian Mardiana mengatakan, pihak IZI membagikan makanan siap saji, layanan kesehatan untuk memberikan pertolongan pertama bagi para penyintas bencana dan pengantaran pasien dari Rumah Sakit (RS) Sayang menuju RS di Sukabumi dengan menggunakan armada ambulance IZI.
Keesokan harinya, tim IZI menyerahkan bantuan untuk mendirikan posko dan juga dapur umum. Bantuan berupa terpal, kompor gas, dispenser, air minum, dan makanan untuk di sebarkan ke beberapa lokasi pengungsian.
“Dapur umum menyediakan makanan untuk 300 pengungsi diantaranya di Kampung Tegallega, Desa Limbangansari, kemudian Desa Nagrak dan juga untuk pengungsi di Kecamatan Warung Kondang, Kabupaten Cianjur,” ucap Dian.
Sampai saat ini jumlah penyedia makanan akan di tambah, sehingga pembagian makanan siap saji ini bisa tersebar ke lokasi yang belum mendapatkan bantuan.
“Saudara kita yang terdampak sangat membutuhkan uluran tangan kita, kini saatnya kita bergandeng tangan untuk berpartisipasi memberikan dukungan dan meringankan beban keluarga terdampak,” imbuhnya.
Tak sedikit dari mereka yang kehilangan tempat tinggal bahkan mereka masih trauma untuk Kembali ke rumah masing-masing.
Selain itu, kebutuhan mendesak para pengungsi berupa selimut, hygiene kits, makanan siap saji, alat kebersihan, alat sholat, dan perlengkapan bayi.
“IZI terus berupaya membantu pulihkan saudara kita yang saat ini terdampak musibah gempa di Cianjur. Dengan berzakat infak dan bersedekah mari kita bantu saudara kita karena kepedulian kita adalah harapan bagi mereka,” paparnya.
Tokoh Masyarakat Kampung Tegallega, Desa Limbangan Sari, Kabupaten Cianjur Robby mengucapkan terima kasih kepada IZI yang sudah membantu memberikan fasilitas untuk kebutuhan posko dan juga dapur umum untuk mensupport makan pagi, siang dan malam kurang lebih 300 pengungsi.
“Walaupun di daerah kami telah ditinggalkan oleh 12 orang wafat atas musibah ini. Tapi alhamdulillah atas kebersamaan seluruh masyarakat, kami bisa bertahan semoga bisa melewati musibah ini,” tambah Robby. (*)
Komentar