DAILYVOX.ID, Cimahi – Henti jantung adalah hilangnya fungsi jantung secara tiba-tiba. Berdasarakan data WHO henti jantung masih merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi. Kejadian henti jantung dapat terjadi dimanapun, kapanpun dan dapat tejadi pada siapapun.
Pada Masayarakat awam sebagian besar belum mampu mengetahui korban yang mengalami henti jantung dan belum mengetahui bagaimana tindakan yang harus dilakukan bila bertemu dengan kejadian henti jantung Henti jantung harus mendapatkan penanganan dengan cepat dan tepat sehingga dapat menurukan angka kematian akibat henti jantung.
Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah suatu rangkaian penatalaksanaan awal pada pasien dengan Henti Jantung. Dengan memberikan pertolongan pertama dengan BHD diharapkan dapat menurunkan angka kematian akibat henti jantung.
Bila terjadi kejadian henti jantung pada masyarakat awam terkadang panik dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Dengan pengetahuan dan tindakan yang tepat maka korban dengan henti jantung dapat diberikan pertolongan pertama sebelum pertolongan Tim Medis datang.
Untuk memberikan pengatahuan mengenai BHD ini, Fakultas Kedokteran Universitas jenderal Achmad Yani (FK Unjani) dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) bekerja sama dengan UPTD Pasar Atas Cimahi mengadakan pelaksanaan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) pada para pedagang dan pengelola Pasar Atas Cimahi. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu 14 Desember 2022.
“Pelatihan BHD ini diharapkan masyarakat awan dapat memberikan tindakan bantuan atau pertolongan pertaman pada korban henti jantung dengan cepat sampai menunggu bantuan dari Tim Medis datang,” ujar Hindun Sa’adah, dr., M. Biomed.
Pada pelatihan ini Tim Pengmas FK Unjani memberikan materi mengenai BHD disertai dengan pelatihan keterampilan melakukan tindakan saat menemukan korban henti jantung dan melakukan kompresi dada yang baik dan benar. Selain itu Peserta juga dilatih keterampilan mengenai penangan pertama pada keadaan tersedak (choking).
Palatihan dilaksanakan dengan pembagian beberapa kelompok pedagang dan setiap kelompok didampingi oleh fasilitator yang merupakan dosen dan tim medis dari FK Unjani. Berdasarkan hasil wawancara dengan pedagang dan pengelola
“Mereka baru mengenal BHD dan baru pertama kali mengikuti pelatihan BHD, sehingga mereka menganggap BHD ini sangat penting dan bermanfaat,” ucapnya. (*)
Komentar