DAILYVOX.ID, Bandung – Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung menggelar pagelaran Sinopsis Dramatari “Pemetik Taman 1000 Bulan”, di Gedung Sunan Ambu ISBI Bandung.
Pertunjukan ini, berkolaborasi dengan tiga fakultas yang ada di ISBI Bandung. Seperti, Fakultas Seni Pertunjukan, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Fakultas Budaya dan Media ISBI Bandung.
Penulis Naskah/Sutradara Artur S Nalan mengatakan, Sinopsis Dramatari Pemetik Taman 1000 Bulan terinspirasi lakon wayang tradisional yaitu Somantri Gugur dan Sokasrana Lena.
Dua perlambang sifat manusia yang fisik dan rupa bagus, belum tentu batinnya bagus pula. Sebaliknya yang fisik dan rupa buruk, batinnya bisa bagus.
“Konsep halus dan kasar selalu berdampingan. Berpasangan berlawanan selalu dicerminkan melalui kisah kisah teladan wayang,” ujar Artur S Nalan, Selasa (25/1/2022).
Baca juga: Belajar Model Pengembangan Desa Buatan Jepang, ITB Ciptakan Desa Mandiri di Indonesia
Dia menjelaskan, Pemetik Taman 1000 Bulan mengisahkan dua bersaudara Somantri dan Sokasrana yang memperlihatkan cerminan tekad ucap lampah yang jumawa dijalani Somantri dan tekad ucap lampah welas asih jembar manah yang dijalani Sokasrana.
Somantri yang berjuang dengan ambisinya menemukan kehampaan karena sombong dan angkuh. Mengabdi ke Maespati justru menantang raja Arjunasasrabahu yang ternyata sakti mandraguna dengan merubah dirinya menjadi raksasa Triwikrama (menggenggam dunia).
“Jadi, kita butuh sebagai manusia mempelajari nilai-nilai kearifan lokal sebetulnya, kearifan lokal untuk bisa menghadirkan sebuah pesan,” ucapnya.
Selain itu, kata dia, pagelaran di masa pandemi Covid-19 menjadi tantangan besar. Pihaknya menghadirkan sebuah produk yang cukup menarik serta mengatur pada pertunjukan.
“Ini undangan terbatas dan penonton umum harus mendaftar sebelumnya dan mendapatkan barcode serta nomor tempat duduk. Tapi ada juga yang menggunakan live stereaming di YouTube ISBI Bandung, dan itu salah satu cara kami, karena kita mengacu kepada prokes,” ucapnya.
Sementara itu, Rektor ISBI Bandung Een Herdiani mengatakan, Pemetik Taman 1000 Bulan menjadi harapan bagi ISBI Bandung yang terus menghidupkan wayang wong pada saat ini dalam bentuk drama tari.
“Insya Allah secara bertahap kita akan kembali menggakat wayang wong dengan dialog-dialog dari para penari yang mungkin sekarang ini sudah sangat jarang. Kami ingin sekali menjadi tempat ketika orang ingin mengetahui tentang wayang wong priangan, nanti tempatnya di ISBI Bandung,” papar Een Herdiani.
Dia menambahkan, pada awal tahun 2022 ini untuk menyajikan kepada masyarakat, bagaimana wayang wong ini kembali untuk menjadi sajian yang menarik dan menjadi daya tarik wisatawan.
“Kami sedang membuat film Jabang Tutuka, yang kemudian juga diakhir tahun nanti kami pun ingin mempersembahkan dalam bentuk wayang wong dalam cerita yang lain,” ucapnya.
Selain itu, Fitri salah satu mahasiswi yang mengikuti Sinopsis Dramatari “Pemetik Taman 1000 Bulan” ini mengaku sangat berkesan dan bisa mengambil ilmu pengetahuan yang didapatkannya.
“Pokoknya mantaplah. Sebagai mahasiswi, saya senang terlibat dalam pementasan ini. Kita berlatih kurang lebih satu bulan lamanya. Pokoknya, ISBI Bandung keren,” pungkasnya. (*)
Komentar