DAILYVOX.ID, Bandung – SMK ICB Cinta Teknika Kota Bandung memiliki smart water station atau stasiun air cerdas dilingkungan sekolahnya. Jika siswa-siswi ingin air minum, mereka diwajibkan
membawa botol minum atau tumbler dari rumah, karena kantin tidak menjual air mineral dalam kemasan plastik.
Hal ini, agar sampah khususnya berbahan plastik tidak menjadi masalah yang mengganggu kebersihan lingkungan hidup di seluruh belahan dunia, karena sampah plastik tidak mudah diurai.
Pihak sekolah mendukung penuh program sekolah sehat bebas sampah plastik dengan menerapkan lingkungan tanpa produk air mineral dalam kemasan plastik.
“Karena kantin tidak menjual air mineral dalam kemasan plastik, untuk itu, siswa-siswi tersebut membawa tumbler air minuman dari rumah, dan ketika istirahat siang dapat mengisi ulang di tempat yang telah disediakan oleh pihak sekolah yang di dukung oleh PT Yipu Teknologi Alami yang telah bekerjasama dalam melaksanakan dan menciptakan sekolah ramah lingkungan (green School Initiative) dan penyediaan smart water station” bagi siswa/i dan tenaga kependidikan di lingkungan SMK ICB Cinta Teknika Kota Bandung. Dalam Hal ini PT Yipu Menyediakan Smart Water Station dengan 3 suhu normal, panas dan dingin,” papar Kepala SMK ICB Cinta Teknika Sugiyo, dalam siaran persnya, Senin (4/9/2023).
Dia menjelaskan, perusahaan PT Yipu Teknologi Alami juga menjamin bahwa produk yang dihasilkan diproses menggunakan teknologi pengolahan serta prosedur pengolahan sesuai persyaratan peraturan Menteri Kesehatan RI tentang persayratan kualitas air minum.
Disamping dalam rangka menjaga kesehatan siswa-siswi tersebut, kata dia, agar terlihat bugar dan semangat dalam belajar, sekolah juga mewajibkan siswa-siswi membawa makanan dari rumah untuk sarapan maupun makan siang.
“Gerakan sarapan pagi menjadi kebiasaan yang diterapkan pihak sekolah dimana setelah pelaksanaan apel pagi, 10 menit sebelum pembelajaran jam pertama dimulai siswa-siswi melaksanakan sarapan di kelas masing masing,” ujar Sugiyo.
Sedangkan untuk menjaga kesehatan jasmani, lanjut dia, setiap Jumat sekolah membiasakan olahraga setiap pagi, dan olahraga rutin sebelum melakanakan praktik disamping ada pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang dilaksanakan satu kali seminggu.
Usaha sekolah ini dilakukan untuk mewujudkan sekolah sehat baik jasmani dan rohani yang dilakukan melalui penanaman karakter siswa-siswi yang peduli akan lingkungan. Agar sampah yang menjadi salah satu masalah besar Kota Bandung dapat diatasi.
Program ini juga sejalan dengan program Mendikbud Nadiem Makarim melalui Surat Edaran Nomor 12 Tahun 2019 agar pejabat dan pegawai Kemendikbud tidak menggunakan bahan-bahan yang dapat menimbulkan sampah, seperti piring, gelas, kemasan air minum berbahan plastik sekali pakai, dan/atau kantong plastik di lingkungan kerja masing-masing. Setiap pelaksanaan kegiatan rapat, sosialisasi, pelatihan, dan kegiatan sejenis di kantor, tidak menggunakan pembungkus makanan atau kemasan minuman plastik. Selain itu, di setiap ruang kerja/ruang pertemuan/ruang rapat/aula harus tersedia dispenser dan/atau teko air minum, dan gelas minum.
Berdasarkan edaran tersebut, SMK ICB Cinta Teknika Kota Bandung, mencoba untuk mengadopsi kebijakan tersebut dan mengimplementasikan ke dalam lingkungan sekolah yang dimulai dengan kewajiban membawa air dalam kemasan dan larangan membawa air dalam kemasan di dalam lingkungan sekolah termasuk larangan kantin untuk menjual air dalam kemasan di lingkungan sekolah.
Penjual dan pembeli dalam hal ini siswa maupun guru, akan mendapatkan sanksi yang tegas dari Pihak Sekolah. Menurut Kepala Sekolah, Sugiyo, S.Sos MM, bahwa untuk melakukan pembiasaan dalam rangka menciptakan sekolah ramah lingkungan ternyata tidak mudah. Diawal awal program, pihaknya masih menemukan penjual di kantin yang menjual air dalam kemasan, termasuk siswa yang lupa atau sengaja tidak membawa air dari rumah.
“Setelah diberikan teguran dan peringatan, saat ini kantin telah bebas dari air mineral dalam kemasan dan siswa mulai terbiasa membawa air dari rumah termasuk membawa bekal untuk sarapan dan makan siang,” pungkasnya. (*)
Komentar