DAILYVOX.ID, Bandung – Sebanyak 246 mahasiswa dari 60 perguruan tinggi luar Pulau Jawa akan mengikuti kegiatan Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) di Universitas Padjadjaran selama satu semester.
Kegiatan tersebut secara resmi telah dibuka Rektor Universitas Padjadjaran Rina Indiastuti di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Senin (29/8/2022).
“Selamat datang di kampus Unpad. Kami sangat senang menerima kehadiran teman-teman mahasiwa peserta PMM program dari Kemendikbudristek,” kata Rektor dalam sambutannya, dari laman resmi Unpad.
Rektor berharap, peserta PMM akan mendapatkan banyak pengalaman, termasuk pengalaman belajar, berteman, dan mengeksplorasi hal baru yang dapat meningkatkan kapasitas dan potensi dari mahasiswa.
Peserta PMM pun diharapkan dapat menikmati selama menjalankan program, sehingga manfaat dari program ini tidak ada yang terlewat. Meskipun waktu penyelenggaraan program terbilang pendek, peserta dapat memiliki kesan mendalam.
“Ini pendek programnya. Mudah-mudahan walaupun pendek mempunyai kesan mendalam,” harap Rektor.
Selain itu, Rektor juga berharap peserta dapat menjalani program ini dalam keadaan sehat dan bahagia, serta dapat menghasilkan karya. Manfaat yang diperoleh dalam kegiatan ini pun diaharapkan dapat disebarkan.
Sementara itu Direktur Pendidikan dan Internasionalisasi Mohamad Fahmi mengatakan, bahwa peserta PMM di Unpad ini akan mengikuti perkuliahan di 36 program studi dari 14 fakultas di Unpad.
Para peserta berasal dari Aceh hingga Merauke, dan akan mengikuti perkuliahan pada semester ganjil tahun akademik 2022/2023.
“Selain mengikuti perkuliahan di program studi yang ada di Unpad, mereka juga akan mengambil Modul Nusantara,” ungkap Fahmi.
Modul Nusantara tersebut meliputi kebinekaan, inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial. Melalui program tersebut, mahasiswa akan belajar budaya, termasuk mengunjungi tempat khas kebudayaan, mencicipi makanan, dan bertemu tokoh di Jawa Barat.
“Mudah-mudahan insipiarsi bisa diperoleh dari kegiatan tersebut, dibawa pulang ke daerahnya dan bisa merasakan bahwa Indoneisa itu terdiri dari berbagai daerah,” kata Fahmi.
Pada kesempatan tersebut Supervisor Wilayah PTN Badan Hukum PMM Medi mengatakan, bahwa peserta PMM merupakan para mahasiswa terpilih. Untuk itu, program ini perlu dimanfaatkan sebaik mungkin.
“Tentunya harus Anda syukuri bahwa ini adalah proses yang sangat panjang, melelahkan tapi membahagiakan,” kata Medi.
Selain belajar di perguruan tinggi penerima, Medi juga berharap mahasisiwa untuk dapat belajar budaya dan meningkatkan softskill. (*)
Komentar