DAILYVOX.ID, Bandung – Workshop Series LPPM ITB kembali digelar sebagai salah satu bentuk edukasi sains untuk masyarakat luas pada beberapa hari yang lalu.
Pada sesi tersebut, Pipit Fitriani, Ph.D., dari Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi FMIPA ITB menjadi narasumber yang membawakan materi berjudul “Advanced Ceramic Materials: The Challenges Faced and Opportunities Ahead”.
Topik ini sejalan dengan fokus penelitian Pipit tentang keramik maju dan komposit berbasis silikon karbida untuk aplikasi struktural reaktor nuklir.
Material keramik maju atau advanced ceramic berbeda dengan keramik tradisional yang berasal dari tanah liat. Dari seluruh kelompok keramik maju, silikon karbida (SiC) merupakan salah satu material paling penting dan paling luas aplikasinya.
Material ini memiliki sifat mekanik sangat baik, konduktivitas listrik yang tinggi, tahan terhadap oksidasi, serta stabil apabila terkena radiasi. Keunikan sifat SiC ini berhasil menarik perhatian para peneliti untuk mengembangkannya sebagai material pada reaktor nuklir.
Namun karena sifat alamiah keramik yang mudah pecah, maka SiC juga memerlukan perlakuan khusus untuk meminimalkan risiko kerusakan pada pengaplikasiannya. Pada titik ini para peneliti telah melakukan terobosan baru melalui penguatan ulang struktur SiC dengan penambahan bahan lain yang disebut Ceramic Matrix Composite atau CMC.
“Jika dianalogikan, kita bisa membayangkan lembaran SiC fiber ini sebagai anyaman bambu yang memiliki lubang di antara sisi anyamannya, kemudian lubang tersebut kita isi dengan bahan lain agar anyaman baru sekarang lebih padat dan lebih kuat. Dengan konsep yang sama, lubang pada SiC fiber akan diisi dengan serbuk SiC sehingga kini kita memiliki SiC yang lebih padat dan kuat meski diberikan tekanan atau gaya yang sangat besar,” ujar Pipit, dari laman resmi ITB, Selasa (20/12/2022).
Komentar