DAILYVOX.ID, Bandung – Lagi, kasus perundungan atau bullying terjadi di kota Bandung. Korbanya adalah, salah satu siswa di sekolah.
Melihat hal tersebut, Puteri Pendidikan Indonesia 2022 Hasna Shofiyah merasa sedih. Menurut dia, pihaknya harus melihat dari aspeknya terlebih dahulu, mengapa bisa terjadi perundungan di sekolah tersebut.
Apakah masalah pertemanan, reputasi, ataupun terkait orang-orang yang memang iri ataupun sirik kepada korban.
Jika memang teman sendiri, Hasna menyebut, sebaiknya hal itu harus dimusyawarhakan antara pelaku dan korban. Kalaupun musyawarah tidak bisa dilakukan dengan baik dan tidak menghasilkan keputusan yang bijak, maka harus mencari pihak ketiga yang tidak ada sangkut pautnya dengan korban maupun pelaku.
Selanjutnya, untuk pihak ketiga, ini harus netral dan tidak memihak, baik itu ke pihak korban maupun pelakunya sendiri.
“Pembicara orang yang ketiga ini dia harus bisa lebih bijak, gimana caranya memberikan yang terbaik kepada korban dan pelaku,” ujar Hasna, yang masih duduk di semester V, Universitas Pasundan (Unpas) ini, kepada Dailyvox.id, Minggu (20/11/2022).
Sebagai Duta Pendidikan Indonesia 2022, lanjut Hasna, setiap orang harus menyiapkan mental, karena setiap permasalahan apapun yang dirasakan, itu semua dimulai dari hati dan pemikiran (mind set).
Setelah itu, dirinya harus memberikan motivasi kepada diri sendiri atau orang-orang yang terkena perundungan. Karena dengan diberikannya motivasi adalah solusi paling sederhana terhadap kasus ini.
“Satu hal yang memang saya garis bawahi adalah, saya harus lebih melek terhadap orang-orang pinggiran yang memang mereka belum mendapatkan pendidikan yang layak,” ucap Hasna.
Dia berharap, setiap orang harus bisa memanusiakan manusia, dan bisa lebih sadar, bahwa orang lain juga memiliki perasaan, dan memiliki masa depan.
“Mudah-mudahan, pemuda di Indonesia semakin baik dan tidak melakukan perundungan, karena hal tersebut bisa menggagu psikis menggagu mental, bahkan itu juga bisa membuat broken home (kurangnya perhatian dari keluarga), bunuh diri dan melakukan hal-hal yang fatal,” tambah Hasna. (*)
Komentar