DAILYVOX, Bandung – Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki wilayah yang rentan terhadap bencana termasuk gempa bumi. Hampir 95 persen terjadi di daerah sesar dan daerah batas antar lempeng. Beberapa kejadian gempa yang baru-baru ini terjadi di wilayah Jawa Barat.
Salah satu daerah Jawa Barat yang dilalui bidang lemah atau bidang Sesar Lembang yang terletak di utara Kota Bandung adalah Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Bandung Barat (KBB) mendapat perhatian khusus terkait adanya potensi gempa Sesar Lembang karena merupakan lokasi paling dekat dengan patahan Lembang.
Permasalahan lain yang juga dihadapi masyarakat antara lain masih banyaknya warga yang belum memahami mitigasi bencana dan belum tersedia informasi, modul penanganan bencana, papan petunjuk evakuasi, gambar dan poster yang dapat dipasang di masing-masing gedung sebagai media edukasi bagi warga masyarakat serta sarana alat peringatan tanda bahaya bagi masyarakat di wilayah berpotensi bencana tersebut.
Kondisi tersebut menggugah Tim pengabdian masyarakat Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) yang merupakan gabungan Tim dari Fakultas Kedokteran dan Fakultas Tehnik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani, melaksanakan kegiatan bakti sosial bagi warga masyarakat Desa Jambudipa Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat.
Untuk melakukan dan simulasi mitigasi bencana khususnya gempa bumi, mengingat desa ini berada di sekitar garis patahan Sesar Lembang.
Kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka mengenai sistem mitigasi bencana, agar mereka paham bagaimana harus bersikap dalam menyelamatkan diri dan menyelamatkan teman/masyarakat di sekitarnya pada saat terjadi bencana.
Tim Pengabdian Masyarakat dari FK Unjani yang diketuai Dr. Fransiska Ambarukmi P, M.Kes., bersama dengan sejumlah dokter muda FK Unjani mengajarkan kepada warga masyarakat bagaimana melakukan penyelamatan diri ketika terjadi bencana gempa bumi.
Sementara tim dari Tehnik Elektro yang diketuai Een Taryana, ST., MT menfasilitasi penyediaan alat peringatan tanda bahaya bencana gempa bumi, yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan wilayah pemukiman warga di desa tersebut.
Sosialiasi dan simulasi penyelamatan diri terhadap bahaya gempa bumi tersebut diikuti oleh sekitar 70 warga Desa Pakuhaji yang terdiri dari para kader, Ketua RW, Karang Taruna, dan anggota Linmas yang ikut juga dihadiri oleh Sekretaris Desa Jambudipa Nana Suryana, ST.
Kepala Desa Jambudipa Cece Suryadi menyambut dan mengapresiasi kegiatan ini sangat bermanfaat sebagai sarana edukasi dan juga melatih kesiapsiagaan warga desa akan kejadian bencana.
Menurutnya, kemampuan warga masyarakat yang secara langsung merespon ketika terjadi bencana alam, semisalnya gempa bumi, kesiapsiagaan mereka melalui pelatihan dan edukasi, menjadi hal penting dalam bagian preventif sebelum terjadinya korban bencana alam.
“Sehingga saya berharap kegiatan ini dapat diselenggarakan secara berkesinambungan guna membentuk mola masyarakat yang siap siaga dan nantinya menjadikan bentuk wilayah desa yang tanggap bencana,” ujar Cece beberapa hari yang lalu. (*)
Komentar